BDG Connex
Shows Venues Artworks Artists Sign in Sign up ◼︎

ORDO GEOMETRIC: Solo Exhibition Natas Setiabudhi

Orbital Dago Mar 29th - Apr 18th, 2018

ORDO GEOMETRIC : Pameran Tunggal Natas Setiabudhi

29 Maret – 18 April 2018

Pameran “Ordo Geometric” adalah pameran tunggal kedua seniman keramik asal Bandung , Natas Setiabudhi (Lahir 1973) . Sejak sedekade lalu karya-karya keramiknya menampakan bentuk geometris dengan menciptakan modul-modul keramik berbahan stoneware. Perilaku berkarya keramiknya jarang dilakukan dalam tingkat keramik studio seniman, karena butuh kecermatan dan perhitungan yang tepat dalam prosesnya, seperti produksi keramik industrial. Tetapi Natas sepertinya terlanjur menikmati bentuk-bentuk yang eksak dan penerapan warna yang didominasi putih zirconia yang merata dan halus pada permukaannya. Walaupun dilakukan secara manual.

Menurut Natas, modularitas dalam khazanah seni modern digunakan dalam disiplin disain industri dan arsitek. Jenis produknya berorientasi efisiensi dan bersifat mass product. Dalam konteks karya, modulnya bersifat spesific object (objek khusus) yang dalam penyusunannya seperti membangun sebuah struktur atau kontruksi yang biasa dilakukan oleh para arsitek. Bentuk yang khusus ini menciptakan berbagai konfigurasi karya yang berbeda-beda.

Karya-karya keramiknya sebagian besar terdiri dari permainan susunan modul dengan masing-masing berbentuk segi empat yang atasnya mengerucut persegi tiga ; menyembul keatas dan bagian dalam terbalik , terbenam kedalam atau seperti juga positif / negative yang kemudian oleh Natas dimaknai sebagai adanya dualisme. Bagi sang seniman, konsep dualisme merupakan konsep universal yang berlaku dalam fenomena alam maupun hal yang sifatnya material dan spiritual. Dualisme dapat dikontekskan sebagai hal yang berpasang-pasangan. Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk yang memiliki dua kepribadian, cenderung ke arah baik (positif) atau ke arah buruk (negatif). Seorang dikatakan baik jika ia mendatangkan rahmat atau membuat perasaan bahagia. Sedangkan pengertian buruk adalah segala sesuatu tercela. Meskipun karya ini lebih menitikberatkan pada hal tentang dualisme, tapi sebenarnya secara holistik berkaitan dengan aspek-aspek lain, seperti tentang ambiguitas, ilusi optis, konsep modular, dan gestalt. Setiap karya yang dibuat penulis mempertimbangkan aspek-aspek itu, hanya yang membedakan adalah adanya aspek yang menjadi inti/prioritas.

Modul-modul itu kemudian disusun disebuah frame seperti relief , sehingga karya-karya geometrisnya lebih terasa bentuk permainan ruang secara optis yang tangible (teraba). Beberapa karya terbaru menunjukan bentuk yang representasional yang tercipta dari susunan-susunan modulnya , seperti kemunculan wajah manusia secara optikal. Bahkan modul-modul itu disusun berdiri seperti bentuk patung. Sekilas karya-karyanya seperti permainan modul arsitektural, maka tak heran , karya-karya Natas menunjukan sikap dan perilaku berbeda dalam praktek seni rupa terutama seni keramik kontemporer. Walaupun bisa dikategorikan sebagai lanjutan penjelajahan seni rupa formalisme melalui susunan modul geometris.

pameran ini didukung oleh Gudang Garam

Press Release
 
ORDO GEOMETRIC :  Pameran Tunggal Natas Setiabudhi 
 
29 Maret – 18 April 2018
 
Pembukaan Kamis, 29 Maret 2018
Jam. 19.00 WIB. 

Dibuka oleh : Nurdian Ichsan
 
Pameran berlangsung dari hari Selasa hingga Minggu , Jam 9.00 hingga 19.30 WIB. Tutup tiap hari Senin.
 
----
Tempat di Orbital Dago, Jl. Rancakendal Luhur No. 7, Dago atas Bandung 40191. 
Kontak (Gita Kusumah) 
 +62 022-82522980 / +62 813 2003 6262
 
 ----
Uraian tentang pameran.
 
Pameran “Ordo Geometric” adalah pameran tunggal kedua seniman keramik asal Bandung , Natas Setiabudhi (Lahir 1973) . Sejak sedekade lalu karya-karya keramiknya menampakan bentuk geometris dengan  menciptakan modul-modul keramik berbahan stoneware. Perilaku berkarya keramiknya jarang dilakukan dalam tingkat keramik studio seniman, karena butuh kecermatan dan perhitungan yang tepat dalam prosesnya, seperti produksi keramik industrial. Tetapi Natas sepertinya terlanjur menikmati bentuk-bentuk yang eksak dan penerapan warna yang didominasi putih zirconia yang merata dan halus pada permukaannya. Walaupun dilakukan secara manual. 
 
Menurut Natas, modularitas dalam khazanah seni modern digunakan dalam disiplin disain industri dan arsitek. Jenis produknya berorientasi efisiensi dan bersifat mass product. Dalam konteks karya, modulnya bersifat spesific object (objek khusus) yang dalam penyusunannya seperti membangun sebuah struktur atau kontruksi yang biasa dilakukan oleh para arsitek. Bentuk yang khusus ini menciptakan berbagai konfigurasi karya yang berbeda-beda.
 
Karya-karya keramiknya sebagian besar terdiri dari permainan susunan modul dengan masing-masing berbentuk segi empat yang atasnya mengerucut persegi tiga ; menyembul keatas dan bagian dalam terbalik , terbenam kedalam atau seperti juga positif / negative yang kemudian oleh Natas dimaknai sebagai adanya dualisme. Bagi sang seniman, konsep dualisme merupakan konsep universal yang berlaku dalam fenomena alam maupun hal yang sifatnya material dan spiritual. Dualisme dapat dikontekskan sebagai hal yang berpasang-pasangan. Pada dasarnya, manusia merupakan makhluk yang memiliki dua kepribadian, cenderung ke arah baik (positif) atau ke arah buruk (negatif). Seorang dikatakan baik jika ia mendatangkan rahmat atau membuat perasaan bahagia. Sedangkan pengertian buruk adalah segala sesuatu tercela. Meskipun karya ini lebih menitikberatkan pada hal tentang dualisme, tapi sebenarnya secara holistik berkaitan dengan aspek-aspek lain, seperti tentang ambiguitas, ilusi optis, konsep modular, dan gestalt. Setiap karya yang dibuat penulis mempertimbangkan aspek-aspek itu, hanya yang membedakan adalah adanya aspek yang menjadi inti/prioritas.
 
Modul-modul itu kemudian disusun disebuah frame seperti relief , sehingga karya-karya geometrisnya lebih terasa bentuk permainan ruang secara optis yang tangible (teraba). Beberapa karya terbaru menunjukan bentuk yang representasional yang tercipta dari susunan-susunan modulnya , seperti kemunculan wajah manusia secara optikal. Bahkan modul-modul itu disusun berdiri seperti bentuk patung. Sekilas karya-karyanya seperti permainan modul arsitektural, maka tak heran , karya-karya Natas menunjukan sikap dan perilaku berbeda dalam praktek seni rupa terutama seni keramik kontemporer. Walaupun bisa dikategorikan sebagai lanjutan penjelajahan seni rupa formalisme melalui susunan modul geometris. (Rifky Effendy)
 
 ---
Natas Setiabudhi
Born 6 August 1973, is a Bandung-based ceramic artist.
Working as artist and Lecture at Craft Dept.  FSRD-ITB
 
Educational Background
2013 – 2015 : Master of Arts (MA), Faculty of Art and Design, Bandung Institute of Technology (FSRD ITB)
1992 – 1997 : Bachelor of Arts (BA), ceramic studio, Faculty of Art and Design, Bandung Institute of Technology (FSRD ITB)  
 
Solo Exhibition
2018 : ORDO GEOMETRIC , Orbital Dago Gallery , Bandung , Indonesia
2012 : Landscape #2, S.14 Gallery, Bandung, Indonesia
 
Group Exhibitions (Selected)
2017: Ceramic Artist Exchange – Tandem, Kunstlerhaus Stadttopferei Neumunster, Germany
2016 : Tree of Life, Ayala Museum, Makati City, Philippines
2014 : Jakarta 3rd Contemporary Ceramics Biennale: Coefficient of Expansion, National Gallery of Indonesia, Jakarta
2013 : Fourth ASNA Clay Triennial, Karachi, Pakistan
Biennale Desain dan Kriya Indonesia 2013, National Gallery of Indonesia, Jakarta
Korea.Indonesia 2013 Cultural Exchange Festival, Casablanca Mall (Main Atrium), Jakarta.
2012: The second Jakarta Contemporary Ceramics Biennale, “Crafting Identitiy”, Galeri North Art Space (NAS), Jakarta.
Seni Keramik Kontemporer Indonesia: A Progress Report, Indonesia Museum of Visual Art and Ceramic, Jakarta
2009: Jakarta Contemporary Ceramic Biennale # 1: Ceramic Art:  In Between, North Art Space Gallery (NAS), Jakarta
 
Achievements / rewards
2016: “Best Craft Product”, Indonesia International Furniture EXPO (IFEX), JIEXPO Kemayoran, Jakarta Indonesia 
2014: 
“Landscape of Indonesia”, commission for Presidential Palace Bogor, Bogor Indonesia
“Landscape 2+1”, commission for Ibnu Saif Mosque, Bandung Indonesia
”Zoom to Zoom”, commission for Verde Apartment, Jakarta Indonesia
 
Journal and Book Publishing
2017: Dualisme Modular, Vol 9, No 2 (2017): Journal of Visual Art and Design, ITB Journal Publisher, Bandung
2015: SBM ITB and UKM clinic from BCCF (Bandung Creative City Forum), Bandung’s Top 20 Creative products, SBM Press, Bandung 
2011: Setiabudhi, Natas, Belajar Sendiri Membuat Keramik,  Bejana Press, Bandung 
 
Residency
2017: Ceramic Artist Exchange - Tandem, Kuenstlerhaus Stadttopferei Neumunster, Germany
2010: Jatiwangi Artist in Residence Festival 2010, Majalengka, Indonesia
 
 

© BDG Connex 2017 - 2024