BDG Connex
Shows Venues Artworks Artists Sign in Sign up ◼︎

KONTRAS MATERI : Solo Exhibition : Gabriel Aries Setiadi

Orbital Dago Apr 25th - May 15th, 2018

Gabriel Aries Setiadi. Lahir di Jakarta, 26 Maret 1984. Lulus dari Jurusan Seni Patung Institut Teknologi Bandung tahun 2008. Tinggal dan bekerja di Bandung. Sejak lulus Gabriel selalu mengolah batu yang ia ubah menjadi benda-benda seperti sandal, sikat gigi dan benda domestik lainnya. Karya terakhir yang menggambarkan kematangannya adalah mentransformasikan batu menjadi buku-buku dengan simbol dan tanda tertentu.

Kontras Materi
Kontras / kon-tras/ a 1. Memperlihatkan perbedaan yang nyata apabila diperbandingkan 2. Memperlihatkan perbedaan yang nyata (dalam hal warna, rupa, ukuran , dan sebagainya)

Materi / ma-te-ri/ n 1. Benda;bahan;segala sesuatu yang tampak 2. Sesuatu yang menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dan sebagainya)

Dalam tahapan kesadaran berkarya saya saat ini, saya tetap memiliki ketertarikan dengan batu. Batu memiliki nilai sejarah yang panjang dalam peradaban manusia, dia memiliki banyak tafsir yang sampai sekarang masih coba diterjemahkan oleh seniman, saat manusia lainnya hanya melihat dia sebagai perhiasan kebutuhan industri dan bangunan saja. Bukan saja dilihat dari segi fungsi materialnya, bagian penting yang belum saya dalami dari batu adalah persoalan tekstur, kepadatan, berat (massa), dan warna alaminya.

Resin juga merupakan material yang telah lama digunakan oleh manusia, untuk memumifikasi pada zaman Egyptian Paraohs. Sedangkan polyresin/ resin sintetis merupakan material baru mulai dikenal di dunia industri sejak terjadinya revolusi industri, sebagai bahan baku untuk pembuatan furniture dan body perahu misalnya. Karakternya yang cair memudahkannya untuk mengikuti bentuk yang diinginkan sesuai bentuk cetakannya. Dengan karakter visual yang bisa dihasilkan beraneka ragam, diantaranya , tekstur kasar, halus, bening, solid, glowing in the dark, retakannya, bias cahaya dari retakannya.

Pameran yang telah dilakukan : 2008 – Japan Pop Culture. Asumu Gallery. Tokyo . 2009 – Projecting Bali. Ralston ‘De Verfkeukeun’. Bandung. 2017 di Eco Gallery , Tokyo, Jepang. "The World as Your Will and My Idea #2 ", Stone, Carving. 2016. Layers of Meanings , Orbital Dago Gallery , 2017.



Pers Release




KONTRAS MATERI 
Pameran Tunggal Gabriel Aries Setiadi




25 April – 15 Mei 2018



Pembukaan : 25 April 2018, jam 19.00 WIB



Dibuka oleh Rikrik Kusmara (Dosen FSRD-ITB)




Di Orbital Dago
Jl. Rancakendal Luhur no 7. Dago Atas , Bandung 40191
Indonesia




Pernyataan seniman:


Sejak tahun 2006 hingga 2017, saya mencoba mengekspresikan dimensi pengalaman hidup saya melalui makna-makna tentang realitas dan kenyataan dunia yang  saya hadapi. Saya pun memberikan stimulus refleksi spiritualitas diri atas diri saya, yang dapat dirasakan oleh para penikmat karya tersebut dengan dimensi pemahaman yang berbeda-beda. Karya-karya yang saya tampilkan didominasi oleh karya-karya instalasi, dengan visual objek keseharian dengan aplikasi material batu. Melalui karya-karya saya pada masa tersebut diharapkan dapat terciptanya interaksi batin antara manusia sebagai apresiator dengan objek karya, dimana objek karya tersebut merupakan objek keseharian dengan skala 1:1 seperti benda aslinya, dimaksudkan agar secara psikologis dapat menggugah sisi kontemplatif dari apresiator akan sebuah makna atas hidupnya sendiri.

Awal keterikatan saya dengan Batu pada tahun 2006 adalah bentuk upaya saya untuk menampilkan sisi maskulinitas dan  klasik dari sebuah proses kerja patung, yang sudah cukup langka pada saat itu pada generasi saya. Seni patung memiliki keterikatan yang tinggi dengan material yang dipilih, dimana proses pembuatan karya tersebut turut mencerminkan kepribadian dari senimannya. Dari sekian banyak material yang digunakan oleh seniman patung, batu adalah satu dari sedikit material yang memenuhi kriteria sebagai material yg bernilai tinggi dan abadi. Saat ini penggunaan material dan pemilihan proses berkarya bagi seniman patung sangat tidak terbatas, namun bagi saya pilihan untuk melakukan proses memahat merupakan bagian dari keputusan dan keyakinan estetis pengkaryaan saya. Karakter batu yang dapat di pahat, dipotong, dikikis, dipoles, merupakan zona nyaman saya dalam berkarya.




Kontras Materi

Kontras /
kon-tras/ a 1. Memperlihatkan perbedaan yang nyata apabila diperbandingkan 2. Memperlihatkan perbedaan yang nyata (dalam hal warna, rupa, ukuran , dan sebagainya)

Materi / ma-te-ri/ n 1. Benda;bahan;segala sesuatu yang tampak  2. Sesuatu yang menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dan sebagainya)


Dalam tahapan kesadaran berkarya saya saat ini, saya tetap memiliki ketertarikan dengan batu. Batu memiliki nilai sejarah yang panjang dalam peradaban manusia, dia memiliki banyak tafsir yang sampai sekarang masih coba diterjemahkan oleh seniman,  saat manusia lainnya hanya melihat dia sebagai perhiasan kebutuhan industri dan bangunan saja.  Bukan saja dilihat dari segi fungsi materialnya, bagian penting yang belum saya dalami dari batu adalah persoalan tekstur, kepadatan, berat (massa), dan warna alaminya.


Resin juga merupakan material yang telah lama digunakan oleh manusia, untuk memumifikasi pada zaman Egyptian Paraohs. Sedangkan polyresin/ resin sintetis merupakan material baru mulai dikenal di dunia industri sejak  terjadinya revolusi industri, sebagai bahan baku untuk pembuatan furniture dan body perahu misalnya. Karakternya yang cair memudahkannya untuk mengikuti bentuk yang diinginkan sesuai bentuk cetakannya. Dengan karakter visual yang bisa dihasilkan beraneka ragam, diantaranya , tekstur kasar, halus, bening, solid, glowing in the dark, retakannya, bias cahaya dari retakannya. 


Batasan dalam kekaryaan “Kontras Materi” semata-mata adalah memperlihatkan perbedaan visual antara karakter batu dengan karakter resin, resin yang saya pilih dalam karya kali ini adalah resin transparan.  Jenis batu yang saya gunakan saat ini sangat beragam, diantaranya, batu andesit, marmer hijau, limestone, claystone, white carrara. Proses pembuatan bentuk terjadi setelah saya melihat bentuk batu aslinya, setelah itu baru saya merespon bentuk tersebut dengan material resin. Terdapat 4 treatment yang saya terapkan pada perpaduan karya-karya menggunakan material batu dan resin pada pameran Kontras Materi:


1.     Bertukar peran 
Dalam kecenderungan umum, resin dikenal juga sebagai bahan pembuatan cetakan/casting yang sifatnya menjadi cangkang, atau lapisan bagi model utama. Batu sendiri dikenal sebagai material utama yang biasanya menjadi model untuk dicetak . dengan menukar persepsi fungsi dari kedua material tersebut diharapkan menghasilkan persepsi baru akan nilai material itu sendiri.


2.     Membandingkan kualitas bentuk 
Adalah upaya untuk melihat bagaimana perbedaan kualitas estetika dan visual yang mampu dihasilkan dari dua materia yaitu batu dan resin jika membentuk suatu bentuk yang serupa


3.     Wadah 
Bagaimana salah satu material memiliki peranan untuk menampung material lainnya. Dalam karya ini batu dan resin bertemu dalam kondisi solid, resin sudah tidak dalam proses setting (pemanasan dari cair menuju padat)


4.     Reaksi 
Mengeksplorasi bagaimana satu material bereaksi saat di temukan oleh material lainnya, dalama hal ini adalah melihat bagaimana reaksi batu saat di pertemukan dengan resin yang masih dalam proses setting / pematangan dari cair menuju padat.  Ada reaksi kimia dan fisika yang menarik untuk dilihat dan dipahami sebagai karakter material.


SKALA :
Perubahan kencenderungan skala dalam karya sekarang dipengaruhi oleh pendekatan persepsi untuk tidak lagi meniru atau menyerupai suatu obyek, tapi lebih mendasar lagi untuk kembali mengenal material itu sendiri sesuai dengan ukuran yang ditemukan di alam secara acak pada proses pemilihan dan pengumpulan material-material tersebut


SKETSA :Dalam proses pembuatan karya 3 dimensi ini, saya melakukan proses sketsa untuk lebih mengenal lagi karakter bentuk dasar dari batu, yang pada akhirnya dimatangkan menjadi karya drawing dengan material carcoal diatas kertas.  


(Pernyataan seniman Gabriel Aries Setiadi)




 
Biodata:



Lahir : Jakarta/March 26th  1984




Educational Background :




Master of Art, Bandung Institute of Technology Faculty of Art and Design, majoring Sculpture




Exhibitions:




2007




- “Us/Industry”, Galeri Rumah Teh, Bandung 




- “Scale”, 15x15x15 Project, Soemardja Gallery, Bandung




- “City sign”,  site specific exhibition, Buton Kultur 21,Bandung




2008




- "Japan Pop Culture", Asumu gallery, Tokyo, Japan.




2009




- ”Projectin Bali", Ralston "de verfkeuken" , Bandung




- “Everyting You Know About Art is Wrong". Selasar Soenaryo Art and Space, Bandung.




2010




-   “UNSEGMENTED”, Galery Kita, Bandung




-   “METAPHORIA”, 15x15x15 Project, Soemardja Gallery, Bandung




-   “Green Carnival“,  Bazzar Art,  Pasific Place,  Jakarta




- “Pandaan Young Sculpture Competition”, Galeri Pandaan, Pandaan




2011




-                 “Jakarta Biennale X“, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta




-                 “Rite of Now”, AJBS Gallery, Surabaya




-                 “BAYANG - Islamic Art”, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta




-                 “ Hybrid Projet, Butterfly Effect”, Maja House & Museum Barli, Bandung




2012




-                 “Splitting Realities”, PADI Art Ground, Bandung




-                 “What do Picture Wants”, Art:1 Gallery, Jakarta




-                 “Bandung New Emergence Vol.4”,  Selasar Sunaryo Art Space, Bandung




2013




-                 “Bandung Contemporary Art Award #3”, Lawang Wangi Creative Space, Bandung




-                 “TRAX.13”, Galeri Cipta II, TIM, Jakarta




-                 “SEA Plus Triennale”, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta




-                 “Every day is Like Sunday”, Langgeng gellery, Magelang




2014




-                 “Manifesto IV Keseharian”, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta




-                 “Triennale Patung #2 - VERSI”, Galeri Nasional Indonesia,Jakarta




2015




-                 Finalist of “Gudang Garam Indonesia Art Award 2015”




, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta




-                 “Sequence”, NuArt Gallery




2016




-                 “Art Point”, Rachel Gallery, Senayan City Mall,Jakarta




-                 “Art Living”, MOIE-Rachel Galeri, Pasific Place, Jakarta




-                 “Geoculture”, Lawangwangi Bandung




2017




-                 Eco Gallery, Shinjuku Japan




-                 “SKALA : Trienal Seni Patung Indonesia #3”, Galeri Nasional, Indonesia




-                 “Jalur Rempah / Kedatuan Sriwijaya”, Museum Nasional Indonesia 




-                 “MATTERS : Layer of Meanings”, Orbital Dago 




 




Residency:




2017




Iskandar Malaysia Community Public Art Program at Sungaisegget  Think City Johor Bahru, Malaysia




----------




Pameran ini didukung oleh GUDANG GARAM




 





Pendidikan : Master of Art, Bandung Institute of Technology Faculty of Art and Design, majoring Sculpture




 


 
 

© BDG Connex 2017 - 2024