BDG Connex
Shows Venues Artworks Artists Sign in Sign up ◼︎

BELULANG DAUN: Pameran Tunggal Johana Permana

Orbital Dago Feb 24th - Mar 19th, 2023

Pameran Tunggal Johana Permana
 
Belulang Daun
 
Pameran “Belulang Daun” adalah rangkaian karya-karya perupa muda asal Bandung Johana Permana, yang berupa instalasi tulang-tulang dedaunan serta dalam bentuk garapan daun kering beragam rupa didalam frame akrilik bening, pembatas ruangan, lampu duduk dan lainnya. Johana menggarap dedaunan yang kemudian dikeringkan sejak masa kuliah tingkat akhir di jurusan Kriya , FSRD – ITB. Pada awalnya ia terinspriasi dari citraan pemandangan lapisan pegunungan di Tiongkok yang memancarkan suasana estetik bagi dirinya. 
 
Isu tentang kerusakan alam akhir-akhir semakin menguat, bukan hanya menyangkut persoalan lingkungan sekitar kita , tetapi sudah menjadi isu politik global. Berbagai pertemuan tingkat dunia membahas perubahan ekstrim cuaca yang sedang terjadi. Tetapi bagi generasi penerus seperti Johana Permana, melihat hal-hal sederhana yang ada disekitarnya untuk diangkat menjadi objek seni yang dihargai dan diapresiasi.
 
Ia mengungkapkan:
 
“ Ekspresi cinta terhadap alam ditunjukan dalam penggunaan daun sebagai material hasil dari alam. Pewarnaan menggunakan pewarna alam secang dan kayu tingi, Beberapa daun menggunakan warna asli tanpa pewarna. Material dan pewarnaan yang asli dari alam menjadikan karya seni mempunyai nilai lebih dibalik pembuatannya. Karya yang ditampilkan akan menunjukkan kesan rustic, organic, dan natural. Warna yang ditampilkan pun tidak jauh dari warna natural yang lebih didominasi dengan warna hitam dan coklat.
 
Keindahan dari material yang terbentuk melalui bentuk, karakter material, dan obsesi terhadap tiap detail robekan alur tulang daun. Bentuk pecahan dari daun jika dirobek dan digabungkan akan menjadi bidang yang abstrak. Tulang daun yang memiliki karakter tembus pandang adalah keunikan yang ditonjolkan. Material yang transparan ini mempunyai struktur tulang daun yang kompleks berupa garis yang terbentuk secara alami dan bercabang.Tulang daun dan kulit daun yang tebal disusun sedemikian rupa masing- masing membentuk bidang yang berbeda, tentunya akan menciptakan perbedaan kedalaman jika digabungkan karena tingkat transparansi yang berbeda.
 
Cahaya lampu kuning yang menambahkan kesan mistisisme, yang membawa manusia lebih dekat ke ke-tidakterbatas-an. melampaui batas-batas dunia nyata untuk mencapai tak terhingga, bebas, berani dan berimajinasi. Menanggalkan prasangka sehingga menciptakan karya yang murni dan intim. Penikmat seni akan dibawa menikmati indahnya berbagai jenis daun yang seperti menari- nari membentuk sebuah kedalaman dan bayangan. Menyediakan sebuah ruang hangat untuk mempersilakan pelihat seni masuk kedalamnya. Seolah- olah dedaunan mempunyai hasrat untuk menunjukan bahwa merekapun mempunyai keindahan yang patut untuk dipertimbangkan.”
 
(Pernyataan Johana Permana)
 
Johana Permana
Lahir di Bandung, 30 Mei 1996
Masuk kuliah tahun 2014 di Kriya FSRD- ITB
 
Pameran Tunggal :
2023 : “Belulang Daun” . Orbital Dago. Bandung
 
Pameran Kelompok:
2017 JEMARI Annual Craft Exhibition by TERIKAT
2017 Interior Final Project Exhibition by TERIKAT
2018 ARSA, A Final Project Exhibition by Kriya ITB
 
 
 

Pameran Tunggal Johana Permana
 
Belulang Daun
 
Pameran “Belulang Daun” adalah rangkaian karya-karya perupa muda asal Bandung Johana Permana, yang berupa instalasi tulang-tulang dedaunan serta dalam bentuk garapan daun kering beragam rupa didalam frame akrilik bening, pembatas ruangan, lampu duduk dan lainnya. Johana menggarap dedaunan yang kemudian dikeringkan sejak masa kuliah tingkat akhir di jurusan Kriya , FSRD – ITB. Pada awalnya ia terinspriasi dari citraan pemandangan lapisan pegunungan di Tiongkok yang memancarkan suasana estetik bagi dirinya. 
 
Isu tentang kerusakan alam akhir-akhir semakin menguat, bukan hanya menyangkut persoalan lingkungan sekitar kita , tetapi sudah menjadi isu politik global. Berbagai pertemuan tingkat dunia membahas perubahan ekstrim cuaca yang sedang terjadi. Tetapi bagi generasi penerus seperti Johana Permana, melihat hal-hal sederhana yang ada disekitarnya untuk diangkat menjadi objek seni yang dihargai dan diapresiasi.
 
Ia mengungkapkan:
 
“ Ekspresi cinta terhadap alam ditunjukan dalam penggunaan daun sebagai material hasil dari alam. Pewarnaan menggunakan pewarna alam secang dan kayu tingi, Beberapa daun menggunakan warna asli tanpa pewarna. Material dan pewarnaan yang asli dari alam menjadikan karya seni mempunyai nilai lebih dibalik pembuatannya. Karya yang ditampilkan akan menunjukkan kesan rustic, organic, dan natural. Warna yang ditampilkan pun tidak jauh dari warna natural yang lebih didominasi dengan warna hitam dan coklat.
 
Keindahan dari material yang terbentuk melalui bentuk, karakter material, dan obsesi terhadap tiap detail robekan alur tulang daun. Bentuk pecahan dari daun jika dirobek dan digabungkan akan menjadi bidang yang abstrak. Tulang daun yang memiliki karakter tembus pandang adalah keunikan yang ditonjolkan. Material yang transparan ini mempunyai struktur tulang daun yang kompleks berupa garis yang terbentuk secara alami dan bercabang.Tulang daun dan kulit daun yang tebal disusun sedemikian rupa masing- masing membentuk bidang yang berbeda, tentunya akan menciptakan perbedaan kedalaman jika digabungkan karena tingkat transparansi yang berbeda.
 
Cahaya lampu kuning yang menambahkan kesan mistisisme, yang membawa manusia lebih dekat ke ke-tidakterbatas-an. melampaui batas-batas dunia nyata untuk mencapai tak terhingga, bebas, berani dan berimajinasi. Menanggalkan prasangka sehingga menciptakan karya yang murni dan intim. Penikmat seni akan dibawa menikmati indahnya berbagai jenis daun yang seperti menari- nari membentuk sebuah kedalaman dan bayangan. Menyediakan sebuah ruang hangat untuk mempersilakan pelihat seni masuk kedalamnya. Seolah- olah dedaunan mempunyai hasrat untuk menunjukan bahwa merekapun mempunyai keindahan yang patut untuk dipertimbangkan.”
 
(Pernyataan Johana Permana)
 
Johana Permana
Lahir di Bandung, 30 Mei 1996
Masuk kuliah tahun 2014 di Kriya FSRD- ITB
 
Pameran Tunggal :
2023 : “Belulang Daun” . Orbital Dago. Bandung
 
Pameran Kelompok:
2017 JEMARI Annual Craft Exhibition by TERIKAT
2017 Interior Final Project Exhibition by TERIKAT
2018 ARSA, A Final Project Exhibition by Kriya ITB
 
 
 
 

© BDG Connex 2017 - 2024