Goethe Institut Indonesia mempersembahkan pameran fotografi "we will have been young".
Kamis, 5 April 2018
- Pembukaan Pk. 17.00
- Artist Talk Pk. 18.30:
Muhammad Fadli & Dwi Asrul Fajar, moderator Sari Asih
Galeri Teras
NuArt Sculpture Park
Jl. Setraduta Raya L-6 Bandung
———
Alvin Lau (Malaysia), Amrita Chandradas (Singapore), Dennese Victoria (Phillipines), Dwi Asrul Fajar (Indonesia), Elliott Koon (Malaysia), Geric Cruz (Phillipines), Kanel Khiev (Cambodia), Lee Chang Ming (Singapore), Linh Pham (Vietnam), Muhammad Fadli (Indonesia), Watsamon Tri-yasakda (Thailand), Yu Yu Myint Than (Myanmar).
Pameran ini menampilkan 12 seri karya para fotografer muda dari kawasan Asia Tenggara yang sebelumnya telah mengikuti Asian Photography Masterclass di OBSCURA Festival of Photography tahun 2016 dan 2017, di bawah bimbingan Tobias Kruse dan Jörg Brüggemann dari agensi fotografi Ostkreuz (Berlin). Ini merupakan bagian dari program OBSCURA Festival of Photography bekerjasama dengan Goethe-Institut dan Ostkreuz Agentur der Fotografen, didukung oleh NuArt Sculpture Park
Pameran berlangsung:
6-18 April 2018
Senin-Kamis Pk. 09-17
Jumat-Sabtu Pk. 09-21
————
Pengantar Artist Talk
————
Sejak awal lahirnya, fotografi dinobatkan menjadi alat otentisitas realita, karena kemampuan mekanisnya dalam menangkap realitas dalam dua dimensi. Dunia fotografi seakan terobsesi untuk mencapai obyektifitas sebagai realitas yang sahih.
Dalam jumpa seniman pameran ini, dua fotografer peserta workshop akan hadir memperbincangkan karyanya. Asrul Dwi dan Muhammad Fadli adalah dua fotografer yang berasal dari dua disiplin yang berbeda. Asrul kerap menelurkan karya berbasis seni sementara Fadli bekerja berdasarkan disiplin dokumenter dalam karirnya.
Perbedaan basis berkarya tersebut menjadi menarik untuk diperbincangkan. Adakah perbedaan tersebut berdampak pada pemahaman fotografer atas obyektifitas, dan bagaimana dampak perbedaan basis berkarya tersebut saat mengupas tema sosial?