Persatuan Guru Pelukis Bandung (PGPB) berawal dari keprihatinan sebagai guru seni rupa di Bandung, terhadap kondisi rill guru-guru seni rupa yang khawatir terlena dan terjebak oleh rutinitas kerja di sekolah saja. Keprihatinan ini memotivasi untuk mencari solusi. Pada awal tahun 2010 lahirlah organisasi guru penggerak berkarya yang bernama PGPB.
Dalam sepak terjangnya, PGPB tiap tahun secara rutin menyelenggarakan pameran. Pengakuan masyarakat pun sudah tampak jelas. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sudah dua kali memfasilitasi kegiatan pameran PGPB di kampus.
Pada tahun 2015 PGPB merintis hubungan dengan Malaysia dan Singapura, sukses. PGPB bergabung dengan organisasi pelukis “Angkatan Pelukis Aneka Daya” (APAD) Singapura dan SERUPA-2 di Johor Malaysia. Gabungan dari tiga organisasi ini mengangkat sebuah nama yaitu RUMPUN. Alasan pemberian sebutan RUMPUN adalah adanya latar kesamaan sebagai Negara Rumpun Melayu.
Untuk tahun ini PGPB mensupport dan bergabung dalam kegiatan Bandung Connex Art Month 2018, dengan mengadakan pameran bersama di Stamford International School.
Berikut para peserta pameran seni rupa PGPB dengan tema "Trace & Aura"
- Asep Wahyu (SMKN 11 Bandung)
- Erni S. (SMPN 35 Bandung)
- Heni M. (SMPN 34 Bandung)
- Inne K. (SMPN 11 Bandung)
- Jasa Sembiring (SMPN 7 Bandung)
- M. Muhtar (SMPN 51 Bandung)
- Susi S. (SMPN 40 Bandung)
- Yoppy Y. (SMPN 35 Bandung) dan beberapa seniman lainnya total 44 orang.
Dengan mengikuti kegiatan Bandung Connex Art Month 2018 ini, semoga menjadi energi baru bagi PGPB untuk menyongsong Pameran Rumpun 2019 di Singapura, dan kegiatan lanjutan dari Bandung Connex ini.