BDG Connex
Shows Venues Artworks Artists Sign in Sign up ◼︎

Nina Alexia Brazzo - Pelangi Indonesia Tour

NuArt Sculpture Park Jun 30th, 2018

Nina Alexia Brazzo - Pelangi Indonesia Tour
Performance:
Saturday, June 30, 2018
at 4 pm
at the Amphitheatre
NuArt Sculpture Park

_

A spiritual journey of discovery through poetry, songs, music and dance.

In this tour, Brazzo collaborates with artists, dancers, and musicians from Indonesia and fire dance by Anissa Razali (flow art) from Malaysia.

Inspired by the depth and richness of Indonesian culture, Brazzo will present an intercultural project from her interpretation on the cultures of Sunda, Minangkabau, Arab-Indonesia, Melayu, Riau, Lampung, Bali, Jawa, NTT, Sumatera, Inggris, Timor-Leste, Bangladesh and South Africa.


BELAJAR MEMBACA SEMESTA

PERTUNJUKAN LANGSUNG PEMBACAAN PUISI DAN PENAMPILAN MUSIK

Sutradara dan Penulis: Nina Alexia Brazzo





Konsep di balik pertunjukan ini adalah perjalanan musik dan lirik melalui penemuan jati diri dan kebenaran-kebenaran tentang dunia. Kita adalah makhluk spiritual sehingga ini secara otomatis menjadi suatu perjalanan batinih dan lahiriah, dengan mengajukan pertanyaan mendasar ke Alam Semesta. Jadi, ini sangatlah fantastis dan penuh petualangan!
Nina Alexia Brazzo berasal dari London Timur, Inggris dengan orang tua yang berasal dari Sisilia dan Inggris. Pada tahun 2007, Brazzo berkeliling dunia seorang diri selama dua setengah tahun untuk mengeksplorasi budaya, agama, gaya hidup, dan filosofi. Pada tanggal 19 Juni 2009 dia memeluk Islam dan menggunakan nama yang diberikan oleh teman-temannya, Nusaybah (Nusaybah adalah nama seorang pejuang pemberani, kuat, terus terang, setia dan dekat dengan Nabi Muhammad SAW). Brazzo/Nusaybah beremigrasi ke Cape Town, Afrika Selatan pada tahun 2011 setelah menerima beasiswa seni dan budaya di Indonesia. Brazzo telah memperoleh 2 beasiswa lain untuk mempelajari tarian, musik, nyanyian dan batik tradisional Indonesia. Brazzo sangat terinspirasi dengan kedalaman dan kekayaan ragam budaya Indonesia dan dalam pertunjukan yang akan dilakukannya ini kita akan melihat sebuah proyek antar budaya sesungguhnya yang merupakan kolaborasi beberapa budaya seperti dari Indonesia yang diwakili oleh budaya Sunda, Minangkabau, Arab Indonesia, Melayu, Riau, Lampung, Bali, Jawa, NTT, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan; dari Inggris; dari Ceko, dari Timor Leste, dari Bangladesh, dari Afrika Selatan.

Pada Tur Pertunjukan “Belajar Membaca Semesta,” Brazzo menggunakan seni untuk mengekspresikan pengalaman-pengalaman dan apa yang telah dia pelajari selama perjalanan yang dia lakukan melalui puisi, ucapan, nyanyian, musik dan tarian. Tur petunjukan ini akan berlangsung bersamaan dengan peluncuran bukunya yang berjudul sama. Tur ini merupakan hasil kolaborasinya selama dua tahun dengan musisi di Indonesia yang telah menghasilkan koleksi yang luar biasa dan penuh gairah ini yang bisa juga digambarkan sebagai ziarah liris. Menggabungkan beberapa budaya dan genre dalam suara dan musik merupakan hal yang ajaib, unik, menawan dan mengharukan.


Link yang bisa diakses:


Acara radio di Surakarta:
Interview: https://www.youtube.com/watch?v=WP8UepeN0NU Line Up dari trek tersedia Ini adalah daftar lagu yang bisa dimainkan secara live (langsung) atau dengan backing track. Tidak semua lagu ini harus dimainkan, beberapa lagu yang sesuai akan dipilih untuk tempat dan tanggal tertentu. Selanjutnya, tergantung dari anggaran dan kapasitas yang tersedia, tidak semua lagu harus dimainkan secara live (langsung); lagu-lagu ini dapat ditampilkan dengan musik sebagai backing track, tapi tentu saja penampilan ansambel lengkap yang live (langsung) akan lebih megah. Saya akan mengirimkan klip-klip audio dari latihan, rekaman studio, gambar dan video sehingga anda bisa menghargai inspirasi saya untuk melakukan tur pertunjukan ini.


 

1.     A Sufi’s Love
Musik Sunda sebagai Backing Track Oleh Panji Pramayana
 

2.     Love or Vice Frog King
Backing track:
Nichola O’Connell (asal Inggris)- bermain flute (atau dia bisa bermain flute secara live)
 

3.     One and Only (True Love)
Backing track drone oleh Tomal Hossain (asal USA/ Bangladesh)- yang juga beryanyi Asia Selatan Timor
M. Hario Efenur (asal Minangkabau)-bermain tiga jenis Saluang
M. Zulfahmi (asal Medan)-bermain Violia
Uya Alhafis (asal Lampung)-bermain Udu
Agung Hero Hernanda (asal Bali dan Minangkabau)-bermain Saluang
 

4.     The Tree Of Good Nature
Backing track:
Nichola O’Connell (asal Inggris)- bermain flute (atau dia bisa bermain flute secara live)


 

5.     Her Tears
Ganzer Lana (asal Timor Leste)-bermain Sasando
Suharno (asal Surakarta)-bermain rebab


 

6.     To My Mother Nusaybah
Ahmad Matin Fauzi (asal Lampung)-bermain Gitar, Percussion, Vokal
Frendy Satria Palindo (asal Minangkabau)-bermain Nai
Fahmi Hidayat (asal Riau)-bermain Viola
Fathan Maesvara (asal Lampung)-bermain Flute, Nai
Nofriyan Hidayatullah (asal Lampung)-bermain Oud


 

7.     The Kiss
Sigit Pratama (asal Surakarta)-bermain live electronic
Tutut Tuty (asal Jawa Tengah)-bernyanyi Banyuwani


 

8.     State Of The Nation Undress
Etson Caminha (asal Timor Leste)-bermain Live experimental Electronic soundscape dengan Vokal


 

9.     Abstrak 1
Etson Caminha (asal Timor Leste)-bermain Live experimental Electronic soundscape


 

10.  Kunci untuk Hatiku
Aliansyah Saputra (asal Minangkabau)-bermain Gitar
Gustian Aat Putra (asal Minangkabau)-beryanyi Minangkabau Dendang Darek
Vereki Martiano (asal Minangkabau)-bermain kecapi
Ibu Efrinon (asal Minangkabau)-beryanyi Minangkabau Dendang Darek
Tutut Tuty (asal Surakarta)-bernyanyi vokal soulful/ Afrika
Uya Alhafis (asal Lampung)-bermain Udu
Agung Hero Hernanda (asal Bali dan Minangkabau)-bermain Talempong
Ibrahim Lubis (asal Sumatera Utara)-bermain Gandang Melayu 
Jakob Sedlacek (asal Ceko)-bermain Gitar Bass
M. Hario Efenur (asal Minangkabau)-bermain alat musik tiup berbeda seperti Saluang


 

11.  Own Love (Allah)
Gustian Aat Putra (asal Minangkabau)-beryanyi sebagai backing vocal
Ibu Efrinon (asal Minangkabau)-beryanyi sebagai backing vocal
Vereki Martiano (asal Minangkabau)-bermain percussion
Uya Alhafis (asal Lampung)-bermain Udu
Ibu Efrinon (asal Minangkabau)-beryanyi vocal
Tutut Tuty (asal Surakarta)-bernyanyi vokal soulful/ Afrika
Agung Hero Hernanda (asal Bali dan Minangkabau)-bermain Gitar
Ibrahim Lubis (asal Sumatera Utara)-bermain Jembe
Jakob Sedlacek (asalCeko)-bermain Gitar Bass
M. Hario Efenur (asal Minangkabau)-bermain alat tube seperti Saluang


 

12.  Debt Collecting
Jakob Sedlacek (asal Ceko)-bermain Gitar Bass
Etson Caminha (asal Timor Leste) -bermain Live experimental Electronic soundscape dengan Vokal
Tjahjo (asal Jakarta)-bermain gitar electric experimental


 

13.  Broken
Jakob Sedlacek (asal Ceko)-bermain Gitar Bass
Ibrahim Lubis (asal Sumatera Utara)-bermain Jembe
Tutut Tuty (asal Surakarta)-bernyanyi vokal soulful/ Afrika


 

14.  Didn’t Know I Can Love Again
Jakob Sedlacek (asal Ceko)-bermain Gitar Bass
Ibrahim Lubis (asal Sumatera Utara)-bermain Jembe
Tutut Tuty (asal Surakarta)-bernyanyi vokal soulful/ Afrika


 

15.  I love the Beauty of Islam
Backing track:
Waseem Fredericks (berasal dari kota Cape Town, Afrika Selatan)-beryanyi Arab


 

© BDG Connex 2017 - 2024