BDG Connex
Shows Venues Artworks Artists Sign in Sign up ◼︎

KELANA: Pameran Samsul, Alma, Alfi

Bandung Art Month 3 EDANKEUN Aug 20th - Sep 20th, 2020

Kelana
Pameran Samsul, Alma, Alfi
Jl. Gang Nyi Empok 161
Cibadak / Pagarsih
Bandung

Buka: Tiap Sabtu dan Minggu
atau sesuai perjanjian

Bagi saudara-saudara yang akan berpartisipasi baik moril, materil, ataupun dukungan lainnya untuk program ini silakan konfirmasi. Terima kasih #nyiempok161arthouse @reunismpk5bpk @ikasmak3bpkbdg @saguratsarasa @smsr92fenomenal @teaterlakonbandung @tmiblakonreunion
@pendidikan_senirupa_upi @ikasrupi @bandungartmonth @bdgconnex #bandungartmonth2020 #menujubandungartmonth2020 #bdgconnex2020 #kenormalanbaru

Kelana
Pameran Samsul, Alma, Alfi
Jl. Gang Nyi Empok 161
Cibadak / Pagarsih
Bandung


buka hanya tiap sabtu dan minggu dengan pengunjung terbatas: sesi-1 pk. 08.30-11.30 sesi-2 pk. 14.00-17.00 (silakan reservasi dulu) mari berkelana

Bagi saudara-saudara yang akan berpartisipasi baik moril, materil, ataupun dukungan lainnya untuk program ini silakan konfirmasi. Terima kasih #nyiempok161arthouse 

“Dalam aku berkelana, tiada yang tahu ke mana aku pergi. Gunung tinggi kan ku daki, lautan ku seberangi, aku tak peduli...” (Rhoma Irama/Soneta)

Pada awal 1980 ada sebuah kelompok (club marathon) di Bandung bernama kelana, saya dan seorang teman SD (Rusdiman, entah beliau sekarang di mana) pernah menyambangi sekretariatnya di sekitar via duct. Salah satu metode latihannya adalah berlari secara berkelana. Setidaknya ada dua hal diatas, yaitu (kelana) yang menyerupai perjalanan kami atau menginspirasi kami untuk tetap melangkah melewati berbagai proses kreasi. Kelana adalah sebuah petualangan di mana waktu ke waktu menjadi tempat terjadinya gejolak, beragam peristiwa, dan kisah-kisah yang menarik untuk ditorehkan kedalam karya seni rupa seperti pada gambar, lukis hingga menjadi kenangan serta wujud estetis.
Bagi kami kesenian khususnya seni rupa bukan hanya sekedar pilihan, kami yakin bahwa seni merupakan bagian dari hidup bahkan kebutuhan dalam hidup. Perjalanan hidup kami sebagian telah terungkap dan didokumentasikan melalui karya-karya kami. Lukisan maupun gambar yang dibuat Alma dan Alfi lebih didominasi oleh tiga hal, yaitu antara realitas, pengaruh, dan imajinasinya. Sebagai anak-anak mereka punya alam berpikir (dunia) yang liar, kadang nakal, ada banyak cerita dan tak terprediksi. Saya sendiri menampilkan karya lukis yang relatif baru masih dengan unsur subjectmatter manusia dengan persoalannya. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada kurator para partisipan, apresiator atas kunjungannya untuk berkelana di #nyiempok161arthouse. Terima kasih juga atas kerjasama dan terselenggaranya Bandung Art Month – Bandung Connex.
Salam, Samsul dan keluarga

Kelana
Catatan kurasi oleh Kezia Clarissa Langi (Dosen FSRD UK Maranatha, mahasiswa S3 FSRD ITB)
Manusia diberkati dengan kemampuan untuk menentukan masa depannya. Kita diajar untuk mempelajari segala sesuatu, mengobservasi, menganalisis, dan bereksperimen agar mengetahui jati diri dan tujuan hidup. Perjalanan hidup tidak terlepas dari kegagalan, kesuksesan, rasa bosan, dan mencoba-coba ilmu lain. Segala pengalaman inilah yang menjadikan kita sebagai diri kita saat ini.
Awal dari perjalanan hidup adalah dengan bimbingan orang tua yang mengajarkan pada anaknya cara mengekspresikan diri melalui kata-kata, sikap, dan seni. Mencoret-coret merupakan salah satu bentuk seni yang semua orang pernah lakukan. Coretan itu kemudian dikembangkan dalam berbagai medium yang menghasilkan beragam makna.
Bagi Samsul Ridwan manusia sebagai subject matter menjadi keunikan sendiri. Perjalanan karya- karyanya dapat dilihat berbagai ekspresi garis, linocut, colekan cat, kuasan lukis yang membahas hal- hal yang merupakan kenangan, curhatan menjadi sebuah ekspresi. Karyanya seringkali diselipi tulisan kecil yang menjadi bagian dari karya sehingga maknanya menjadi lebih kompleks.
Karya Alma Rahmani yang awalnya merupakan kumpulan coretan dengan makna hal-hal yang hanya dia yang dapat jelaskan hingga berkembang menjadi gambar-gambar yang memiliki bentuk. Karyanya lambat laun memiliki pengaruh yang berbeda dari ayahnya, seperti gaya manga dan medium teknologi. Karyanya kini menjadi lebih matang dan memiliki konsep yang jelas, para perempuan dalam karyanya merupakan tokoh utama yang memiliki estetika dan realita yang diinginkannya.
Si kecil Alfi Afiyata berkarya lebih ekspresif. Role model ayah dan kakaknya mempengaruhi cara dia menggambar. Gambarnya bercerita tentang fantasi, ratu jahat dan putri cantik, serta model kelas rumah, si kucing. Gayanya yang ceria saat berkarya menunjukkan bahwa melukis dan menggambar merupakan suatu keadaan dimana tidak ada kata ‘salah’ dalam berekspresi.
Orang tua yang menurunkan ilmunya kepada anak dan anak yang belajar dari orang tuanya merupakan suatu keadaan yang indah. Pameran “Kelana” merupakan bentuk dokumentasi perjalanan ekspresi seni ayah dan kedua anaknya. Karya-karya yang dihasilkan adalah bagian kecil dari cara merekam dan mengingat segala peristiwa dan imajinasi sebuah keluarga.
 

© BDG Connex 2017 - 2024