BDG Connex
Shows Venues Artworks Artists Sign in Sign up ◼︎

GLOCAL

rumahproses Sep, 14th - 21st, 2019

MELIRIK KARYA YUSA WIDIANA
Oleh: Anang Rusmana

Mencurahkan kegelisahan bagi seorang perupa merupakan sebuah kewajiban. Hal ini dilakukan oleh Yusa Widiana, dia berkarya dengan cerdas. Alasan tersebut saya sapakan, karena diaberkarya dengan mengambil hati sebagian dari alam, sebut saja bambu. Karena sadar bahwa diapun merupakan bagian dari alam itu sendiri. Rasa syukur atau tidak besar kepala untuk berkreatifitas tidak melupakan Sang Pencipta. Konsep filsapat mengutarakan, “jika ingin besar, dekatilah Yang Maha Besar itu, pasti dibesarkanoleh-Nya. Lembaga, galeri, atau kritikus seni itu hanya sebagai perantara untuk mengulas ketentuanTuhan.
Dari olah rasanya Yusa banyak bereksplorasi untuk menampakan karyanya. Menyuguhkan kearah artistik, berbagai material diacoba, baik recycle paper, dan bamboo yang dijadikan substansi, bias bertengger pada perhelatan ini. Perjalan panjang berkarya dan tidak merasa cukup puas bias dilihat dari beberapa karya yang pernah dipamerkannya. Angan nya bias melayang dengan bebas,sebebas diamelangkah dan mengusikan jemarinya untuk berpolah. Bisakah seorang Yusa menemukan kepuasan dalam berkarya, jawabannya ada pada dirinya sendiri.***
“Sebuah karya bermakna atau tidak, tergantung pada kebeningan hati Si perupa itu sendiri”
(Ogel’s AR)

PAMERAN TUNGGAL 
“GLOCAL”
YUSA WIDIANA 
14 -21 SEPTEMBER 2019
VENUE :
RUMAH PROSES 
JL.  MUTUMANIKAM  NO.47
BUAH BATU BANDUNG

PEMBUKAAN 
SABTU, 14 SEPTEMBER 2019
16.OO WIB / SELESAI

UNTUK KUNJUNGAN 
SETIAP HARI
 09.00 WIB S/D 17.00 WIB

ARTIS TALK
SABTU , 21 SEPTEMBER 2019
16.OO WIB  S/D SELESAI


MELIRIK KARYA YUSA WIDIANA
Oleh: Anang Rusmana

Mencurahkan  kegelisahan bagi seorang perupa merupakan sebuah kewajiban. Hal ini dilakukan oleh Yusa Widiana, dia berkarya dengan cerdas. Alasan tersebut saya sapakan, karena diaberkarya dengan mengambil hati sebagian dari alam, sebut saja bambu. Karena sadar bahwa diapun merupakan bagian dari alam itu sendiri. Rasa syukur atau tidak besar kepala untuk berkreatifitas tidak melupakan Sang Pencipta. Konsep filsapat mengutarakan, “jika ingin besar, dekatilah Yang Maha Besar itu, pasti dibesarkanoleh-Nya. Lembaga, galeri, atau kritikus seni itu hanya sebagai perantara untuk mengulas ketentuanTuhan. 
Dari olah rasanya Yusa banyak bereksplorasi untuk menampakan karyanya. Menyuguhkan kearah artistik, berbagai material diacoba, baik recycle paper, dan bamboo yang dijadikan substansi, bias bertengger pada perhelatan ini. Perjalan panjang berkarya dan tidak merasa cukup puas   bias dilihat dari beberapa karya yang pernah dipamerkannya. Angan nya bias melayang dengan bebas,sebebas diamelangkah dan mengusikan jemarinya untuk berpolah. Bisakah seorang Yusa menemukan kepuasan dalam berkarya, jawabannya ada pada dirinya sendiri.***
“Sebuah karya bermakna atau tidak, tergantung pada kebeningan hati Si perupa itu sendiri”
(Ogel’s AR)
 

© BDG Connex 2017 - 2024