credit: @garasisepuluh...
PESANTREN SENI #2: MASA KINI TRADISI
Dunia masa kini, dalam konteks urban – kontemporer, adalah dunia yang menciptakan tegangan tersendiri bagi konsep tradisi. Tradisi kerap dianggap sebagai sesuatu yang usang, perlu ditinggalkan, dan kurang bermanfaat dalam hidup hari ini yang serba pragmatis dan terukur. Kalaupun memang tradisi itu ada dalam dinamika masyarakat modern – ataupun pascamodern-, maka seringkali ditempatkan dalam etalase saja, untuk diperjualbelikan semata, tanpa ada kontemplasi serius untuk menjadikannya suatu pegangan dalam masyarakat.
Maka itu alangkah pentingnya untuk terus mewacanakan, dalam artian menempatkannya kembali, melakukan redefinisi, agar senantiasa dapat sejalan, bahkan menjadi hal yang penting dalam dinamika masyarakat kontemporer. Artinya, tradisi harus senantiasa dibaca ulang agar selalu relevan. Tradisi harus digali untuk ke masa depan -“back to the future”-. Mari ikuti diskusi yang berupaya mengupas tradisi dalam konstelasi kekinian bersama Dr. Djuli Djatiprambudi yang akan membahas tentang “Mazhab Bandung Kini” serta Prof. Dr. Tjetjep R. Rohidi yang akan membicarakan hal ikhwal “Makna ‘A’ dalam budaya Sunda” pada hari Selasa, 16 Juli 2019, pukul 14.00 – 17.00. Diskusi akan bertempat di Garasi10, Jalan Rebana no. 10.
#garasisepuluh
#pesantrenseni
